Rencananya, produk panser buatan PT Pindad yang akan diekspor ke Malaysia dan sebagian akan dibarter dengan produk mobil sedan Proton Malaysia.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan pihak Malaysia telah memastikan pesanan panser dari PT Pindad senilai US$ 80 juta. Namun pihak Malaysia mensyaratkan sebanyak 25% dari total transaksi dibarter (trade off) dengan produk unggulan Malaysia yaitu sedan Proton.
"Dia (Malaysia) minta pesanan dalam waktu setahun, dia mengajak trade off dengan barangnya Malaysia. Kira-kira 25% trader dengan barang mereka. Proton, kita butuh juga kan untuk taksi, lagi sedang dihitung," kata Hidayat saat ditemui di kantornya, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (9/6/2010).
Hidayat menuturkan informasi ini ia peroleh dari perbincangannya dengan Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Kepala BKPM Gita Wirjawan tadi pagi.
Menurut Hidayat dari kerjasama ini menjadi tanda bahwa produk pertahanan Indonesia dapat diapresiasi oleh negara lain termasuk negara tetangga Malaysia.
Sebelumnya Direktur Utama Pindad Adik A. Soedarsono mengungkapkan pada Januari 2010 lalu, pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan Malaysia untuk kerjasama pembelian panser. Rencananya negeri Jiran itu bakal memesan panser sebanyak 32 unit.
"Itu kita sedang nego, mereka minta bulan Maret tapi kita minta perpanjangan hingga bulan Juli karena kita masih ada beberapa yang harus diselesaikan," kata Adik beberapa waktu lalu.
Adik berharap, jika negosiasi dengan Malaysia berjalan lancar, maka pesanan panser tersebut bisa menyumbang peningkatan pendapatan perseroan hingga 30%.
Saat ini belum banyak negara yang menjadi pelanggan tetap perusahaan pelat merah tersebut. Pasalnya, Pindad tidak bisa menjual secara bebas karena selama ini masih di bawah kendali pemerintah.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment